Sebelumnya: "Cerbung: Singkat (Part 2)"
Hari demi hari terlalui. Suka duka, cobaan, pertemuan, dan
perpisahan semakin sering kujumpai. Tak terasa tiba saatnya aku mengikuti
langkah yang sama dengan Cici. Ya, proses karantina selama 3 bulan atau sering
kami sebut sebagai ujian. Di masa itu, pergerakan kami sangat dibatasi dan
tentunya diawasi. Tidak ada scrolling Instagram, bermalas-malasan, bahkan
mendengarkan nyanyian. Semua serba bernuansa Islami. Mulai dari jam 3 dini hari
sampai jam 3 pagi, aktivitas kami hanya diisi dengan hal-hal yang bermanfaat,
sama sekali tidak bisa membuang-buang waktu.
Meskipun di tempat yang berbeda, teman yang berbeda, dan waktu yang sangat singkat, banyak hikmah yang bisa ku dapatkan. Aku jadi tahu bagaimana cara bersosialisasi yang cepat dan benar, bagaimana arti kebersamaan, bagaimana arti perjuangan yang sebenarnya, dan bagaimana kita bisa menghargai waktu. Sejak saat itu, aku semakin paham bahwa waktu yang singkat memberikan ilmu baru,
“Hargai apa yang ada, karena belum tentu besok masih ada.”
0 Comments
Salam,
All You Can Read