Komunikasi Terbaik


Sedang ada di satu titik terendah. Ingin berteriak sekencang mungkin. Setidaknya beban yang tertahan bisa ikut keluar di setiap hembusan dan teriakan.

Beberapa mungkin pernah ada di fase-fase seperti ini. Sering duduk diam, atau merenung sendirian di dalam kamar hanya untuk memikirkan masalah yang selama ini menjadi beban. Bahkan sudah sampai mengagganggu pikiran. Melakukan kegiatan apapun jadi terasa kurang bersemangat. Sampai-sampai, hati pun ikut terganggu. Lebih sensitif, tepatnya jadi gampang baperan. Beberapa kata orang yang terucap dan masuk ke telinga hampir selalu terkesan melukai perasaan. Tidak tahu, ini berlebihan atau memang sudah melewati batas kepenatan.

Di saat-saat seperti itu, me time mungkin bisa menjadi solusi. Setiap orang bebas ingin mengekspresikan me time-nya seperti apa. Tergantung nyamannya masing-masing orang. Mungkin dengan tidur siang, nonton film, mendengarkan lagu, atau mungkin jalan-jalan mencari udara segar bisa menghilangkan kepenatan dari berbagai beban dan masalah yang sedang dialami, meskipun hanya sesaat. Tapi, akan sangat indah jika kita bisa menemukan momen terbaik itu dalam keadaan diam, bersujud, atau duduk sambil menengadahkan tangan, menikmati keheningan dalam kegelapan, menikmati setiap kata yang terucap, mengeluarkan seluruh keluh kesah yang ada, dan mengusap wajah yang mulai basah sebagai tanda berakhirnya me time.  Ya, berkomunikasi dengan pemilik semesta selalu menjadi momen terlangka dan terindah dalam hidup. Lebih menenangkan dari segalanya.  

4 Comments

  1. Kadang kalau cape, sholat tuh jadi lebih nikmat gitu. Seolah jeda sejenak ditengah kesibukan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat bersyukur kalau bisa merasakan nikmatnya beribadah, tapi kadang masih suka merasa bersalah juga karena ibadah di sela-sela kesibukan, bukan sibuk untuk beribadah.

      Hapus
  2. Dan betapa sulitnya menghadirkan kekhusyukan saat Allah limpahkan nikmat yang dicemburui banyak orang. Astagfirullah wa atuubu ilaihi. HUHU

    Postingannya jadi cambukan buat saya. Makasih banyak ya mba, baarakallahu fiik.

    BalasHapus

Salam,
All You Can Read