Semenjak pandemi, banyak sekali yang sudah berubah. Mulai
dari kebiasaan, pola makan, pola tidur, pekerjaan, keuangan, dan lainnya.
Meskipun begitu, ada yang bisa mengambil hikmah, ada juga yang tidak betah.
Wajar saja kalau mayoritas merasakan ketidaknyamanan dan berharap agar pandemi
segera berakhir.
Salah satu yang mengubah kebiasaan adalah kita dituntut untuk mematuhi protokol kesehatan. Di samping itu, kita juga harus selalu menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat. Ini tentu menjadi hal yang asing bagi sebagian orang. Apalagi bagi orang yang tidak terbiasa hidup sehat.
Sebelum pandemi
mewabah, mungkin jarang sekali yang namanya mencuci tangan, minimal sebelum
makan. Tapi sekarang, apa-apa harus selalu mencuci tangan, terutama setelah berada
di luar rumah. Yang tidak biasa dengan makanan bergizi, sangat dianjurkan untuk
bisa melahap makanan bergizi seimbang. Dengan demikian, daya tahan tubuh
menjadi lebih kuat dan tubuh juga lebih sehat.
Hal inilah yang menyebabkan produk-produk peningkat imunitas tubuh semakin marak diperjualbelikan saat pandemi. Mulai dari suplemen peningkat imunitas tubuh, toko sayur online yang kian menjamur, sampai ramuan-ramuan jamu atau minuman kesehatan lainnya. Salah satu minuman kesehatan yang bisa meningkatkan kekebalan atau daya tahan tubuh adalah susu kefir, minuman probiotik yang kaya akan bakteri Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium bifidum.
Menurut informasi yang saya dapat
dari hallosehat.com, susu kefir adalah minuman kental yang dibuat dengan cara
fermentasi susu dan biji kefir, biasanya dibuat dari susu sapi atau kambing.
Sedangkan biji kefirnya dibuat dari bakteri asam laktat, ragi, dan zat
polisakarida. Dari segi bentuk, susu kefir ini mirip dengan yoghurt yang
bertekstur kental, dan rasa asamnya juga nyata di lidah.
Dari segi manfaat, susu kefir ini
memang memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh, salah satunya untuk
meningkatkan kekebalan tubuh. Bahkan, sebuah studi dari University
College Cork menyarankan tak perlu minum antibiotik jika kita sedang merasa kondisi tubuh sedang tidak
baik. Cukup minum susu kefir saja.
Beralih dari sisi manfaat, ternyata
susu kefir itu juga bisa membahayakan kita, lho. Bukan kandungan susunya yang
berbahaya, tapi kemasan dan cara dalam menyimpannya jika tidak sesuai aturan,
terutama susu kefir yang dikemas dalam sebuah botol. Kalau kita belum
mengetahui cara mengonsumsi susu kefir kemasan botol yang baik dan benar, lebih
baik tunda dulu keinginan kita untuk membeli minuman tersebut.
Susu kefir ini sangat sensitif jika
diletakkan pada suhu ruang meskipun hanya beberapa menit. Usahakan ketika kita
membeli minuman ini, langsung habiskan atau simpan dalam lemari pendingin.
Menurut pengalaman saya, jika minuman ini tidak disimpan dalam lemari
pendingin, akan terjadi ledakan yang cukup membuat seisi rumah terkejut.
Pada dasarnya, minuman ini adalah minuman fermentasi yang di dalamnya terdapat bakteri baik. Menurut informasi yang saya dapat dari seorang dokter, susu kefir harus disimpan di lemari es agar bakteri yang terkandung di dalamnya dalam kondisi pasif atau istirahat. Dengan demikian proses metabolisme bakteri itu lambat.
Itulah alasan mengapa jika susu kefir dibiarkan dalam suhu ruang
dengan waktu dan suhu tertentu bisa meledak. Maka dari itu, untuk mencegah
terjadinya bahaya yang ditimbulkan karena bakteri yang ada dalam susu sedang dalam
keadaan aktif, segera habiskan minuman atau simpan dalam lemari pendingin.
4 Comments
Ternyata bisa benwran meledak ya seperti di drakor :)
BalasHapusSaya pernah merasakan susu kefir , rasanya lebih segar. Dan kata yg jual susu kefir lebih nenyehatkan
iyaa, ternyata drakor pun juga bisa ngasih banyak pengetahuan baru yaa. Susu kefir katanya memang betul lehit sehat kak
HapusJujurly aku belom pernah minum susu kefir ini. Rasanya kaya Yogurt atau gimana ya? Penasaran wkwk
BalasHapuskalo menurut aku pribadi agak mirip, rasanya lebih enak yoghurt sih, kalo kefir ini aku kurang suka, tapi lebih sehat
HapusSalam,
All You Can Read